Senin, 12 Oktober 2015

KEKURANGAN dan KELEBIHAN VIRTUALBOX dan VMWARE PLAYER



KEKURANGAN dan KELEBIHAN VIRTUALBOX dan VMWARE PLAYER

            VirtualBox dan VMware Player adalah dua software virtual machine yang paling populer dikalangan pengguna Windows dan Ubuntu. Keduanya adalah software gratis yang bisa kamu download dan sebar luaskan. Kali ini saya akan membahas kekurangan dan kelebihan masing masing dari software tersebut: 

  • Keuntungan menggunakan VirtualBox


1.      Instalasi ke sistem cepat, instalasi OS Client juga cepat.
2.       Mudah digunakan, menyediakan pengaturan-pengaturan lebih lanjut.
3.      Secara keseluruhan cepat, OS client (windows XP) mendekati kecepatan asli-nya.
4.      Gratis. 
5.      Ringan dibandingkan dengan VMware. 
6.      Mendukung banyak virtual hardisk. 
7.      Video memory (vga), bisa diatur, performa cpu juga bisa diatur persentasenya. 


  • Kelebihan menggunakan VirtualBox

1.      Tidak bisa mengakses perangkat yang membutuhkan koneksi USB dengan sempurna (misal  aplikasi Desktop Manager Blackberry tidak bisa digunakan untuk membackup data)
2.      Beberapa game yang fullscreen tidak berjalan. (Saya mencoba Age Of Empires)
3.      Membutuhkan memory yang besar, dan anda harus pandai-pandai mengatur resource memory untuk setiap virtual machine ( jika beberapa virtual machine dijalankan sekaligus ). Low / kekurangan memory dapat membuat semua virtual machine yang sedang running menjadi hang / crash, dan tentu saja terpaksa direboot agar bisa berjalan normal kembali. Pada VMware, jika low memory, tidak sampai hang, hanya menjadi sangat lambat. 
4.      Fitur drag n drop tidak berfungsi, pada banyak virtual machine. Sedang pada VMware, drag n drop berjalan mulus, tidak masalah. 
5.      Network ID untuk satu buah virtual machine, hanya 4 buah. Masih kalah dibandingkan dengan VMware Workstation bisa mencapai 10 buah. 
6.      Dan beberapa fitur yang ada pada VMware Workstation, namun tidak dimiliki oleh VirtualBox. Adalah Unity, fitur ini keren, virtual machine (Sistem Operasi tambahan) serasa menjadi satu dengan Sistem Operasi host (System Operasi utamanya), Terkoneksi ke server, Capture movie. apa yang dikerjakan dalam virtual machine, bisa terekam dan dibuat menjadi movie / video, Proteksi, ketika akan membuka menu setting pada virtual machine, bisa diset password untuk keamanannya.

Minggu, 04 Oktober 2015

CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI



MAKALAH TENTANG
‘MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI’



DISUSUN OLEH
METHA ERZHA CHAIRANI
2KB05
2015/2016






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Statistika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tata cara pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisis data, dan pengambilan keputusan berdasarkan data.
Statistik merupakan karakteristik yang diukur  dari sampel. Karakteristik di sini berupa rata-rata, varians atau standart deviasi, proporsi. Misal  : rata-rata usia penduduk di Surabaya, Malang dan Gresik
Istilah statistik berasal dari bahasa latin “status” yang artinya suatu negara. Suatu kegiatan pengumpulan data yang ada hubungannya dengan kenegaraan, misalnya data mengenai penduduk, data mengenai penghasilan dan sebagainya, yang lebih berfungsi untuk melayani keperluan administrasi.
Secara kebahasaan, statistik berarti catatan angka-angka (bilangan); perangkaan; data yang berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, dikelompokkan, sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah, gejala atau peristiwa (depdikbud, 1994).
Menurut Sutrisno Hadi (1995) Statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan angka-angka dari suatu kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh Sudjana (1995:2) bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
Statistika beda halnya dengan statistik, statistika yang dalam bahasa Inggris “statistics” (ilmu statistik), ilmu tentang cara-cara mengumpulkan, mentabulasi dan menggolongkan, menganalisis dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka.
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
Selain itu, Statistika juga merupakan cabang ilmu matematika terapan yang terdiri dari teori dan metoda mengenai bagaimana cara mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, menghitung, menjelaskan, mensintesis, menganalisis, dan menafsirkan data yang diperoleh secara sistematis.
Sedangkan dalam dunia pendidikan, statistika membahas tentang prinsip-prinsip, metode, dan prosedur yang digunakan sebagai cara pengumpulan, menganalisa serta menginterpretasikan sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia pendidikan.
Lebih jauh, statistika dalam Pendidikan Luar Biasa dapat diartikan sebagai penggunaan (aplikasi) prinsip-prinsip, dasar-dasar dan perhitungan statistik dalam menganalisa problema-problema PLB.
Juga dari sisi lain, Statistika dalam psikologi dimaknai sebagai penggunaan (aplikasi) prinsip-prinsip, dasar-dasar dan perhitungan statistik dalam menganalisa problema-problema bidang psikologi.

1.2  Rumusan Masalah
·         Bagaimana Cara membuat tabel Distribusi Frekuensi?
·         Bagaimana Tahap penyusunan tabel Distribusi Frekuensi?
·         Bagaimana Cara menghitung Frekuensi Kelas, Frekuensi Relatif, dan Frekuensi Kumulatif?

1.3  Tujuan
·         Mengetahui manfaat Distribusi Frekuensi
·         Mengetahui tahap penyusunan tabel Distribusi frekuensi









BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Distribusi Frekuensi
            Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Sebuah distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian yang akan dipakai dalam membuat sebuah daftar distribusi frekuensi. Bagian-bagian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut
  • Kelas-kelas (class) adalah kelompok nilai data atau variable dari suatu data acak. 
  • Batas kelas (class limits) adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lain. Batas kelas merupakan batas semu dari setiap kelas, karena di antara kelas yang satu dengan kelas yang lain masih terdapat lubang tempat angka-angka tertentu. Terdapat dua batas kelas untuk data-data yang telah diurutkan, yaitu: batas kelas bawah (lower class limits) dan batas kelas atas (upper class limits).
  • Tepi kelas disebut juga batas nyata kelas, yaitu batas kelas yang tidak memiliki lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat dua tepi kelas yang berbeda dalam pengertiannya dari data, yaitu: tepi bawah kelas dan tepi atas kelas. 
  • Titik tengah kelas atau tanda kelas adalah angka atau nilai data yang tepat terletak di tengah suatu kelas. Titik tengah kelas merupakan nilai yang mewakili kelasnya dalam data. Titik tengah kelas = ½ (batas atas + batas bawah) kelas. 
  • Interval kelas adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang lain. 
  • Panjang interval kelas atau luas kelas adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas. 
  • Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu dari data acak.
2.2 Jenis- Jenis Distribusi Frekuensi
            Distribusi frekuensi memiliki jenis-jenis yang berbeda untuk setiap kriterianya. Berdasarkan kriteria tersebut, distribusi frekuensi dapat dibedakan tiga jenis (Hasan, 2001):
·         Distribusi frekuensi biasa: Distribusi frekuensi yang berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data. Distribusi frekuensi ada dua jenis yaitu distribusi frekuensi numerik dan distribusi frekuensi peristiwa atau kategori.
·         Distribusi frekuensi relative: Distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan. Distribusi frekuensi relatif menyatakan proporsi data yang berada pada suatu kelas interval, distribusi frekuensi relatif pada suatu kelas didapatkan dengan cara membagi frekuensi dengan total data yang ada dari pengamatan atau observasi.
·         Distribusi frekuensi kumulatif: Distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif (frekuensi yang dijumlahkan). Distribusi frekuensi kumulatif memiliki kurva yang disebut ogif. Ada dua macam distribusi frekuensi kumulatif yaitu distribusi frekuensi kumulatih kurang dari dan distribusi frekuensi lebih dari.
2.3 Penyusunan Distribusi Frekuensi
            Penyusunan suatu distribusi frekuensi perlu dilakukan tahapan penyusunan data. Pertama melakukan pengurutan data-data terlebih dahulu sesuai urutan besarnya nilai yang ada pada data, selanjutnya diakukan tahapan berikut ini
  1. Menentukan jangkauan (range) dari data. Jangkauan = data terbesar – data terkecil. 
  2. Menentukan banyaknya kelas (k). Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus sturgess K = 1 + 3.3 log n; k (Keterangan: k = banyaknya kelas, n = banyaknya data)
  3. Menentukan panjang interval kelas. Panjang interval kelas (i) = Jumlah Kelas (k)/ Jangkauan (R) 
  4. Menentukan batas bawah kelas pertama. Tepi bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data data terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya. 
  5. Menuliskan frekuensi kelas didalam kolom turus atau tally (sistem turus) sesuai banyaknya data.
2.4 Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
            Untuk memahami cara membuat tabel distribusi frekuensi simak kumpulan data berat badan 2KB05 dibawah ini:
42, 42, 45, 45, 47, 47, 48, 48,48, 49
50, 50, 52, 52, 52, 53, 53, 55, 55, 55
57, 57, 57, 58, 58, 58, 59, 59, 59, 60
63, 65, 65, 68, 68, 69, 69, 70, 70, 72
72, 73, 74, 74, 75
Lalu kita melakukan tahap- tahap penyusunan tabel distribusi frekuensi

Cara mencari Range:

Menentukan banyak kelas (k):
N: 45


Menentukan Panjang kelas:




Maka, kita mengambil data kelas pertama 42-46, kelas kedua 47-51, kelas ketiga 52-56, kelas keempat 57-61, kelas kelima 62-66, kelas keenam 67-71, kelas ketujuh 72-76 karna data yang dimiliki paling tinggi 75 maka kelas hanya sampain kelas ketujuh.
Menentukan frekuensi kelas dalam turus:

 

 Menentukan Frekuensi Kelas lebih ringkas:
Nilai Interval
Frekuensi
42-46
4
47-51
8
52-56
8
57-61
10
62-66
3
67-71
6
72-76
6

jumlah

45
Tabel 1.2

Selanjutnya kita dapat mencari tepi bawah dan tepi bawah kelas yang dapat digunakan untuk membuat daftar frekuensi selanjutnya: 


Nilai Interval
Frekuensi
Tepi bawah
Tepi atas
42-46
4
41.5
46.5
47-51
8
46.5
51.5
52-56
8
51.5
56.5
57-61
10
56.5
61.5
62-66
3
61.5
66.5
67-71
6
66.5
71.5
72-76
6
71.5
76.5

jumlah

45


Tabel 1.3


 


Selanjutnya kita membuat Frekuensi Kumulatif, distribusi frekuensi kumulatif dikenal dengan dua macam yaitu:
·         Distribusi Frekuensi Kumulatif Negatif (lebih dari)
Distribusi frekuensi kumulatif negatif adalah jumlah frekuensi semua nilai lebih dari atau sama dengan tepi bawah pada tiap kelas

·         Distribusi Frekuensi Kumulatif Positif(kurang dari)
Distribusi frekuensi kumulatif positif adalah jumlah frekuensi semua nilai kurang dari atau sama dengan tepi atas pada tiap kelas
  

 





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Kata statistika berbeda dengan statistik, statistik untuk dinyatakan data yang berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, dikelompokkan, sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah, gejala atau peristiwa. Sedangkan statistika data yang berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, dikelompokkan, sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah, gejala atau peristiwa
            Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Distribusi frekuensi memiliki 3 jenis jenis  yaitu, frekuensi biasa atau kelas, frekuensi relatrif, dan frekuensi kumulatif.

3.2 Saran
            Dalam mengerjakan tabel distribusi frekuensi ini harus teliti, mengikuti langkah langkah yang tertera agar kita tidak salah dalam pengerjaannya dan jangan lupa kita juga harus memahami semua langkahnya







Daftar pustaka
Hasan, M. Iqbal. 2001. Pokok-pokok Materi Statistik I (Statistik Deskriptif), Bumi Aksara. Jakarta.
Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta. Prenada Media Group.
Hadi, S. 1995. Statistik 1, 2, 3, Yogyakarta. Andi Offset
Nazir, Mohamad. 1983. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Sudjana. 1992. Metoda Statistika (Edisi ke 5). Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian, Bandung. Alfabeta
Susetyo, Budi. 2010. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung. PT. Refika Aditama.
Walpole, R.E. 1992. Pengantar Statistika. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.